Yehezkiel tinggal di Yerusalem selama masa pembaharuan yang besar yang terjadi setelah ditemukannya Kitab Taurat di Bait Allah dalam pemerintahan Raja Yosia. Yosia adalah Raja Yehuda terakhir yang terkenal sangat saleh ('II Raja-Raja 22:8-20; 23:1-29'). Setelah kematiannya, rakyat memilih putra keempat Yosia yaitu Yoahaz, yang juga dikenal sebagai Salum ('Yehezkiel 23:30-34'; 'I Tawarikh 3:15', 'Yeremia 22:10-12'). Namun tiga bulan kemudian Firaon Nekho menawannya ke Mesir sehingga ia digantikan oleh Elyakim, putra kedua Yosia untuk memerintah sebagai raja atas Yehuda ('II Raja-Raja 23:31-34'; 'II Tawarikh 36:1-4'). Firaon mengubah Nama Elyakim menjadi Yoyakim ('II Raja-Raja 23:34-36'), dan ia tunduk di bawah kekuasaan Firaon dari Mesir kira-kira selama empat tahun ('Yeremia 46:2'). Nebukadnezar mengalahkan Firaon dari Mesir di Karkemis, yakni suatu benteng pertahanan yang sangat strategis di perbatasan antara Aram Utara dan Turki. Benteng ini mengawal tempat peneyeberangan Sungai Efrat. Kira-kira setahun kemudian, Nebukadnezar memasuki Yerusalem, mengobrak abrik kota itu dan menjarah semua harta benda yang ada di Bait Allah termasuk bejana-bejana dari emas. Ia juga menawan banyak kaum muda Yehuda ke Babel, termasuk Daniel dan ketiga sahabatnya ('Daniel 1:1-3,6'; 'Yehezkiel 33:21').
Nebukadnezar membiarkan Yoyakim menjadi sebagai raja bonekanya. Setelah tiga tahun tunduk di bawah kekuasaannya, Yoyakim memberontak terhadap pemerintahan Babel ('II Raja-Raja 24:1'). Alkitab tidak mencatat apakah ia meninggal atau dibunuh ketika Nebukadnezar, raja Babel maju melawan dia, membelenggunya dengan rantai tembaga untuk membawanya ke Babel ('II Tawarikh 36:6'). Kemudian Yoyakin, putra Yoyakim yang berusia 18 tahun (yang juga dikenal sebagai Konya) menduduki takhta raja ('I Tawarikh 3:16-17'; 'Yeremia 22:24; 24:1; 27:20; 28:4; 37:1'). Ia menuruti cara-cara dan sikap ayahnya yang jahat ('II Raja-Raja 24:8-9'). Karena itu ia terkena kutuk dari Allah dan kehilangan tempat atau posisinya dalam garis keturunan Mesias ('Yeremia 22:30'). Tiga bulan kemudian, Yoyakin ditawan ke Babel bersama-sama dengan Yehezkiel dan sepuluh ribu orang yang berpengaruh serta tukang-tukang; dan ia (Nebukadnezar) mengeluarkan dari sana segala barang perbendaharaan rumah TUHAN (yang tersisa) .... tidak ada yang ditinggalkan kecuali orang-orang lemah dari rakyat negeri. ('II Raja-Raja 24:8-16').
Nebukadnezar kemudian mengangkat Matanya, yang adalah putra ketiga Yosia dan juga paman dari Yoyakin, untuk memerintah Yehuda. Namanya diganti menjadi Zedekia ('Yehezkiel 24:17'; 'I Tawarikh 3:15'). Kira-kira 10 tahun kemudian, Zedekia pun memberontak melawan Nebukadnezar, sehingga Nebukadnezar kembali menyerang Yerusalem, merobohkan temboknya dan kali ini ia menghancurkan Bait Allah yang telah dibangun oleh Salomo ('II Raja-Raja 24:18 - 25:21'; 'II Tawarikh 36:11-21').
Yehezkiel ditawan kira-kira delapan tahun setelah Daniel ditawan ke Babel. Yehezkiel ditempatkan di Tel-Abib di sepanjang Sungai Kebar -- suatu terusan irigasi yang mengalirkan air dari sungai Efrat ke ladang-ladang pertanian di pedalaman yang kemudian menyatu kembali dengan Sungai Efrat.
Yehezkiel bernubuat selama 22 tahun ('Yehezkiel 1:2; 29:17'). Beritanya dapat dikategorikan ke dalam delapan pokok utama:
Perkataan Firman Tuhan datang kepadaku ditemukan kira-kira 60 kali dalam kitabYehezkiel. Gelar Anak Manusia adalah gelar mesias dan ditemukan lebih dari 90 kali. Yesus menggunakannya ketika Ia berbicara tentang DiriNya ('Lukas 5:24; 6:5'). Stefanus pun menggunakannya ketika ia dilempari batu, lalu ia menjelaskan penglihatan sorgawinya dengan berkata: Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah ('Kisah 7:56').
Pokok pikiran utama dalam kitab ini adalah: Mereka akan mengenal Akulah Tuhan, Allah mereka. Perkataan ini ditemukan kira-kira 68 kali.