|
Bruckner telah mengarang selebaran-selebaran dalam bahasa Jawa, dan Emde mendesak dia agar menterjemahkan P.B. ke dalam bahasa Jawa. Terjemahan itu selesai dicetak pada tahun 1831, tetapi langsung disita oleh pemerintah. Namun Emde sebelumnya sudah menerima beberapa bagian terjemahan tersebut dalam bentuk salinan tangan, dan itu disebarkannya, bersama isteri dan anak-anak perempuannya, bersama dengan selebaran-selebaran, dengan menyodorkannya kepada orang-orang yang kebetulan liwat atau dengan menempelkannya di tempat-tempat ramai.
[ Dr. Th. van den End, 2001, 199-200, 206 ]
Dari : Geredja-Geredja di Djawa
Satu-satunja pekabar Indjil di Djawa ialah Bruckner, jang ditempatkan oleh NZG di Semarang sebagai pendeta Geredja Protestan. Tetapi setelah setahun berpindahlah ia ke Perhimpunan Pekabaran Indjil Baptis (Baptist Missionary Society). Sajang bahwa perkumpulan ini tidak mau menundjang pekerdjaanja. Sesudah perdjalanan keliling oleh Ds. Van Rhijn (1847-'49) barulah terdjadi perubahan jang besar, ketika Jellesma ditempatkan di Surabaja. Dari sana ia mendapat izin untuk memasuki daerah pedalaman Djawa sebagai pekabar Indjil jang pertama. Iapun menetaplah di Modjowarno.
[ Dr. Th. Muller Kruger, 1966, 157-158 ]
Dari : Geredja Djawa Tengah Utara
1) Permulaan Geredja Kristen di Djawa Tengah Utara tidaklah berbeda dengan Djawa Timur dan Djawa Tengah Selatan. Disitu djuga segala usaha terdjadi atas inisiatif pribadi, atas kesaksian dan kegiatan beberapa orang Kristen jang benar. Dalam pada itu kita tidak melupakan nama G. Brückner, seorang pekabar Indjil NZG jang berasal dari Djerman, jang ditempatkan di Semarang pada tahun 1815. Ia masuk golongan para pekabar Indjil jang per-tama-tama diutus oleh NZG ke Indonesia dan jang dipekerdjakan di dalam Geredja Protestan jang sangat kekurangan tenaga-tenaga itu. Tetapi Brückner tidak menjetudjui praktek Geredja jang sangat lalai dalam segala usahanja misalnja dalam hal pembaptisan. Akibatnja ialah bahwa setahun kemudian ia meninggalkan pekerdjaannja dengan maksud akan bekerdja sebagai seorang pekabar Indjil. Iapun menerima dukungan dari perhimpunan Baptis di Inggris untuk beberapa tahun lamanja.
Pada achirnja ia bekerdja setjara perseorangan, ia menjerahkan segala tenaganja untuk pekerdjaan perpustakaan. Bukan sadja diterbitkannja surat-surat selebaran, melainkan djuga terdjemahan Perdjandjian Baru dalam bahasa Djawa (1830). Pada tahun 1849 ia meninggal dunia di Salatiga. Sajang bahwa tidak ada suatu djemaatpun jang didirikannja.
[ Dr. Th. Muller Kruger, 1966, 186 ]
Dari : Penerjemah Perjanjian Baru Yang Paling Gigih (Indonesia, 1814 - 1857)
Namanya, Gottlob Bruckner. Ia lahir pada tahun 1783 sebagai salah seorang di antara enam putra dalam keluarga seorang petani di desa Linda, daerah Saksen, di negeri Jerman.
[ Grace W. McGavran, 1991, 23 ]
Dari : Alkitab: Dalam Bahasa Daerah
Gottlob Bruckner lahir di daerah Saksen pada tahun 1783. Ia merasa dipanggil Tuhan untuk menjadi utusan Injil, dan belajar di sekolah -sekolah zending di Jerman dan Belanda. Tetapi karena keadaan perang di Eropa pada zaman napoleon itu, ia tak diizinkan pergi kemana-mana.
[ H.L. Cermat, 24 ]
Referensi :