Sejarah Alkitab Indonesia Sejarah Alkitab Indonesia

Perspektif LAI tentang Penerjemahan Kitab Suci

Bibliografi
Artikel ini diambil dari:
Tomatala, Pdt. Dr. Yakob. 2001. Alkitab dan Komunikasi. Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta.
Daftar Isi:

Perspektif LAI tentang Penerjemahan Kitab Suci

LAI menyadari dengan dalam bahwa pekerjaan penerjemahan (penterjemahan) bukanlah tugas yang mudah. Sejak berdirinya LAI pada tanggal 9 Februari 1954, LAI telah berupaya dengan sebaik-baiknya/sekeras-kerasnya untuk menerjemahkan, menerbitkan, dan menyebarkan Alkitab. Menurut catatan LAI per 31 Desember 1998, dari 715 bahasa di Indonesia, ada 142 bahasa yang telah memiliki terjemahan Alkitab.

Rincian penjelasannya adalah sebagai berikut :

Alkitab (PL dan PB) 16 bahasa
PB + 40% PL 8 bahasa
PB 32 bahasa
Satu buku 86 bahasa
Jumlah 142 bahasa

Hasil upaya yang disinggung di atas menjelaskan bahwa LAI telah berupaya sedapat-dapatnya untuk mewujudkan tanggung jawabnya menopang gereja-gereja Kristus di Indonesia untuk melakukan tanggung jawab penyebaran Kabar Baik.

a. Sejarah penerjemahan Alkitab di Indonesia

Penerjemahan Alkitab di Indonesia telah memiliki sejarah perjalanan yang panjang. LAI sebagai penerus legasi penerjemahan Alkitab telah menempatkan diri dalam "sejarah perjalanan historis yang panjang yang dapat diruntut sebagai berikut."

No. Tahun Penerjemah (Bahasa Melayu) Karya terjemahan
1 1629 Cornelisz Ruyl Injil Matius, Bahasa Melayu
2 1668 Daniel Brouwerius PB Melayu
3 1733 Melchior Leijdecker Alkitab Melayu
4 1835 Johannes Emde, dkk PB Melayu, Dialek Surabaya
5 1863
1879
Hillebrandus Cornelius Klinkert
Hillebrandus Cornelius Klinkert
PB Melayu, Dialek Semarang
Alkitab Melayu Tinggi
6 1912
1913
1929
William Girdlestone
William Girdlestone
William Girdlestone
1. Alkitab Melayu Aksara Jawi
2. PB Melayu Baba
3. Alkitab Melayu Aksara Latin
7 1938 Werner Augus Bode PB Melayu Dialek Indonesia Timur
8 1958 LAI Edisi Darurat: Gabungan PL Klinkert dan PB Bode
yang disebut Terjemahan Lama (TL)
9 1974 LAI Alkitab Terjemahan Baru
10 1985 LAI Alkitab Kabar Baik dalam BIS

No. Tahun Penerjemah (Bahasa Suku) Karya terjemahan
11 1829
1854
Gottlob Brukner, dkk
Gottlob Brukner, dkk
PB Jawa
Alkitab Jawa
12 1846
1858
Johann Friederich Becker
Johann Friederich Becker
PB Dayak Ngaju
Alkitab Dayak Ngaju
13 1877
1891
l. Esser, dkk.
l. Esser, dkk.
PB Sunda
Alkitab Sunda
14 1878
1894
Herman Neubronner
Van der Tuuk, dkk.
PB Batak Toba
Alkitab Batak Toba
15 1879 A. Schreiber, dkk. PB Batak Angkola
16 1883 F. Kelling, dkk. PB Siau/Sangihe
17 1888
1900
Benjamin Frederick Matthes, dkk.
Benjamin Frederick Matthes, dkk.
PB Bugis-Makassar
Alkitab Bugis-Makassar
18 1892
1911
Ludwich Erns Denninger, dkk.
Ludwich Erns Denninger, dkk.
PB Nias
Alkitab Nias
19 1928 E.J. Van den Berg,dkk. PB Batak Karo
20 1933 Nicolaus Adriani,dkk. PB Pamona
21 1942 Clara M.J. Steller, dkk. PB Sangir
22 1948 K. Riedel, dkk. PB Mori
23 1948 Pieter Middelkoop, dkk. PB Timor Dawan
24 1951 H. Van der Veen, dkk. PB Toraja
25 1953 P Voorhoeve, dkk. PB Simalungun
26 1961 Louis Onvlee, dkk. PB Kambera
27 1970 Louis Onvlee, dkk. PB Wewewa

Semua karya penerjemahan Alkitab yang historis di atas berkaitan erat dengan pelaksanaan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus. Motif agung inilah yang mendasari visi, misi, dan karya LAI yang telah berkiprah menopang gereja-gereja di Indonesia melaksanakan Tri-tugasnya dalam persebaran Kabar Baik di seluruh persada Pertiwi. Motif ini pulalah yang mendorong LAI untuk terus menopang gereja-gereja dengan karya-karya penerjemahan, pencetakan/pengadaan dan penyebaran Kitab Suci Alkitab dalam mutu (quality) dan jumlah (quantity) dalam kecepatan yang bersaing dengan perkembangan.

b. Model - model penerjemah Alkitab

Menurut Mildred Larsin, "Translation tend to cluster around two basic types - literal and idiomatic ... They ... are scattered at varying points on the continum between these two opposite poles ... (1975:11). Kedua model di atas oleh Newman dan Arichea disebut sebagai "cara yang lama (atau cara tradisional dan cara yang baru (atau cara dinamis). 3) Rentang model literal/tradisional dan model idiomatic dinamis diuraikan oleh Shaw berdasarkan konsep dari Larson sebagai berikut:4)

Translation Types :

Very Literal Modified Inconsisten Near Indiomatic Unduly
Literal Literal Literal Idiomatic Free

Menyoroti terjemahan-terjemahan Alkitab di Indonesia yang telah diuraikan sebelumnya, dapatlah dikatakan bahwa terjemahan-terjemahan tersebut cenderung literal atau tradisional.

Menyadari akan tanggung jawab untuk menopang gereja-gereja di Indonesia, LAI menetapkan untuk melakukan dan memberlakukan penerjemahan Alkitab yang "berorientasi kepada pengguna." Orientasi ini menyebabkan adanya terjemahan tradisional (Terjemahan Baru, Edisi 1974/1997/1999) dengan penggunaannya yaitu pada Mahasiswa/i teologi, para pelayan, dan kaum awam - yang dapat menggunakannya untuk Studi Alkitab (Banding: penggunaan King James Version untuk pengguna berbahasa Inggris). Di samping itu, LAI pun menetapkan untuk mengunakan "cara yang baru" atau terjemahan dinamis untuk pengguna umum (Alkitab Kabar Baik dalam Bahasa Indonesia Sehari-hari/BIS, 1985). Terjemahan dinamis (BIS 1985) ini tetap setia kepada arti teks asli - yang menghasilkan terjemahan yang sesuai dengan bentuk bahasa penerima.5)

Kedua model/tipe terjemahan ini dirasakan sama penting dalam kaitan dengan "penggunanya" sehingga LAI dengan tekad penuh untuk mengadakannya demi menopang pelayanan gereja-gereja di Indonesia akan kebutuhan Alkitab. Dengan kesadaran akan tanggung jawab penting di atas, maka LAI bertekad untuk setia kepada penerjemahan yang bertanggung jawab seperti yang disinggung di atas, dan menerbitkan serta menyebarkan Kitab Suci Alkitab sesuai dengan kebutuhan gereja-gereja. 6) Dengan demikian, kerja sama LAI dan Gereja-gereja di Indonesia merupakan suatu hubungan yang sangat berharga dalam upaya melakukan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus secara bersama-sama.

Kategori Artikel

Bagian-bagian dari buku:
  • Mengenal Kitab Suci Anda

Sejarah Alkitab di Indonesia (32)

Ketik kata atau ayat:
Alkitab Bahan