6. Kesaksian
Di tahun 1882, Panin, seorang imigran muda dari Rusia menamatkan studinya di Harvard. Ia mengalami perubahan yang mengherankan di dalam Kristus, setelah sekian lama sekian lama berkelana sebagai agnostik yang sering mempelajari atheisme! Sebagaimana seorang sarjana matematika yang brilian, dan ahli berbagai bahasa dan sastra, Panin mulai mempelajari Alkitab sebagai orang Kristen. Dengan pengetahuan bahasa Ibrani, Aram, dan Yunani, ia mulai mempelajari Alkitab dalam bahasa aslinya. Kedua bahasa ini, Ibrani dan Yunani amat unik, sebab tak memiliki sistem angka. Jadi, mereka tak memakai simbol-simbol khusus untuk angka. Jadi, mereka tidak memakai simbol-simbol khusus untuk angka (seperti no. 1,2,3 dan seterusnya) tetapi memakai huruf-huruf untuk menyatakan angka-angkanya.
Dengan menyadari nilai-nilai angka yang terkandung dalam setiap huruf Ibrani dan Yunani (Gerika), Panin mulai bereksperimen mengganti huruf-huruf tersebut dengan nilai angkanya. Tiba-tiba saja otaknya yang telah terlatih itu melihat sebuah pola matematika dalam Alkitab. Hasil penelitian beberapa jam telah membuatnya makin takjub. Ayat-ayat yang ditelitinya mengandung bukti suatu pola matematika yang cermat dan tak bercacat, jauh dari kemungkinan kebetulan atau kemampuan manusia untuk menyusunnya. Penemuannya itu merupakan titik balik dari karirnya. Dan mulai saat itu sampai kematiannya di tahun 1942, ia mengabadikan seluruh kehidupannya untuk meneliti sistem angka dari Alkitab.
Ia menunjukkan bahwa Alkitab dalam bahasa aslinya adalah merupakan rancangan yang sempurna dari seorang Mahapemikir Matematika-jauh di atas kemampuan manusia untuk menyusunnya. Ia memberikan lebih dari 43.000 lembar hasil penelitiannya kepada Yayasan Penelitian Nobel (Nobel Research Foundation) disertai dengan pernyataan, bahwa ini adalah bukti Alkitab sebagai firman Allah. Mereka menjawab, sejauh penyelidikan yang telah kami lakukan....kami menemukan bukti-bukti yang menguatkan pernyataan ini
Apa yang ia temukan? Janji Tuhan adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji , tujuh kali dimurnikan dalam dapur di peleburan tanah ('Mazmur 12:7').
Panin menemukan bahwa pola-pola bilangan prima seperti 11, 13, 17, dan 23, terutama 7, ditemukan dalam berkas-berkas yang besar. Ia menjumlahkan nilai-nilai bilangan dari kata, kalimat, alinea, bait dan kitab, dan ia menemukan pola-pola yang sama dalam bentuk ini! Ia menemukan bahwa jumlah nilai bilangan dari kata-kata habis dibagi dengan 7. Jumlah nilai bilangan dari nama-nama baik pria maupun wanita, habis dibagi dengan 7. Jumlah nilai bilangan dari kata-kata yang dimulai dengan huruf vokal maupun konsonan, habis dibagi dengan 7. Jumlah nilai bilangan dari kata ulang maupun kata tunggal habis dibagi dengan 7! Jumlah nilai bilangan dari kata-kata benda maupun bukan kata benda habis dibagi dengan 7. Setiap kata jumlah nilai bilangannya habis dibagi dengan 7! Mula-mula Panin mendalami hanya satu bait saja dalam waktu yang cukup lama untuk mendapatkan keteguhan bukyi statistik dari rancangan supernatural ini. Ia mengatakan, bahwa semakin kita mendalami suatu bait, semakin kita mendapat bukti lebih banyak dari pola-pola itu, sehingga pikiran kita menjadi terkagum-kagum!
BEBERAPA CONTOH
Di sini ada beberapa contoh dari Perjanjian Lama, yaitu kalimat pertama dari Alkitab, pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi ('Kejadian 1:1'). Demikianlah bunyi ayat ini dalam bahasa Indonesianya, sedangkan dalam bahasa Ibraninya, ayat ini tepat terdiri dari 7 kata. Ketujuh kata ini memiliki tepat 28 huruf (4x7). Ada 3 kata benda (Allah, langit, dan bumi), gantilah huruf-hurufnya dengan nilai-nilai bilangannya, lalu tambahkan semua hasilnya; hasilnya adalah 777 (111x7)! Kata penciptakan dalam bahasa Ibraninya, jumlah nilai bilangannya adalah 203 (29x7). Tiga kata yang pertama memiliki 14 huruf (2x7) demikian pula dengan 4 kata yang terakhir, memiliki 14 huruf (2x7). Kata-kata Ibrani untuk dua obyek (langit dan bumi (masing-masing memiliki 7 huruf).