Penulis : Ezra (?)
Tema : Ibadah, Kebangunan Rohani, dan Pembaharuan Sejati
Tanggal Penulisan: 450-420 SM
Latar Belakang
Karena 1 dan 2 Tawarikh mula merupakan satu kitab dalam PL Ibrani,
latar belakang 2 Tawarikh dibahas dengan lebih terinci dalam
"Pendahuluan 1 Tawarikh".
2 Tawarikh meliput kurun sejarah yang sama dengan 1 dan 2 Raja-Raja -- yaitu, pemerintahan Salomo (971-931 SM) dan kerajaan terpecah (930-586 SM). Berbeda dengan 1 dan 2 Raja-Raja, yang merunut sejarah kedua belahan kerajaan itu, 2 Tawarikh hanya berfokus pada nasib Yehuda. Penulis memandang kerajaan Yehuda di selatan sebagai aliran utama dari "sejarah penebusan" Israel karena
2 Tawarikh ditulis dari perspektif seorang imam pada parohan kedua abad ke-5 SM ketika bait suci, keimaman, dan perjanjian Daud kembali menjadi hal yang sangat penting.
Tujuan
Seperti 1 Tawarikh, 2 Tawarikh ditulis untuk kaum sisa Yahudi yang kembali
dan berhadapan dengan kebutuhan mendesak untuk menemukan kembali warisan
rohani mereka. Daripada menekankan sisi gelap dari sejarah Israel, kitab
ini menekankan kebangunan rohani, pembaharuan, dan kebangkitan kembali
iman bagi para buangan yang patah semangat, yang mencari masa depan dan
pengharapan penebusan di tanah perjanjian.
Survai
Sejarah dalam 2 Tawarikh terbagi menjadi dua bagian utama.
Sebanyak 70% dari pasal 10-36 ('2Taw 10:1-36:23') berfokus pada para raja yang bertanggung jawab atas terjadinya kebangunan dan pembaharuan rohani ini, sedangkan hanya 30% yang membahas para raja yang bertanggung jawab untuk pencemaran dan kehancuran kerajaan. Kitab ini berakhir dengan keputusan Raja Koresy dari Persia yang mengizinkan para buangan Yahudi kembali dan membangun kembali bait suci mereka di Yerusalem ('2Taw 36:22-23').
Ciri-ciri Khas
Empat ciri utama menandai kitab ini.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Sekalipun kerajaan Daud telah dihancurkan, keturunan Daud tetap hidup dan
menemukan penggenapannya di dalam diri Yesus Kristus (lih. silsilah dalam
'Mat 1:1-17' dan 'Luk 3:23-38'). Bait Suci di Yerualem juga mempunyai
makna kenabian yang berkaitan dengan Yesus yang menyatakan, "Di sini ada
yang melebihi Bait Allah" ('Mat 12:6'). Yesus juga membandingkan
tubuh-Nya dengan bait suci, "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku
akan mendirikannya kembali" ('Yoh 2:19'). Akhirnya, di Yerusalem baru,
Allah dan Anak Domba akan menggantikan Bait Suci: "Dan aku tidak melihat
Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait
Sucinya, demikian juga Anak Domba itu" ('Wahy 21:22').
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan