Penulis : Yunus
Tema : Luasnya Kasih Sayang Allah yang Menyelamatkan
Tanggal Penulisan: + 760 SM
Latar Belakang
Yunus, yang namanya berarti "merpati", diperkenalkan sebagai putra Amitai
('Yun 1:1'). Ia disebut dalam '2Raj 14:25' sebagai
Jadi, orang Farisi salah ketika mengatakan bahwa tidak pernah ada nabi dari Galilea ('Yoh 7:52'). Pelayanan nubuat Yunus terjadi tidak lama sesudah masa pelayanan Elisa (bd. '2Raj 13:14-19'), bertumpang-tindih dengan masa pelayanan Amos (bd. 'Am 1:1') dan diikuti oleh pelayanan Hosea (bd. 'Hos 1:1'). Sekalipun kitab ini tidak menunjukkan penulisnya, sangat mungkin penulis itu Yunus sendiri.
Pertobatan Niniwe sebagai tanggapan terhadap pemberitaan Yunus sangat mungkin terjadi pada masa pemerintahan salah seorang dari dua raja Asyur:
Tujuan
Kitab ini tampaknya ditulis dengan tiga tujuan:
Tetapi berbeda dengan Niniwe, Israel telah menolak nabi-nabi Allah dan tawaran-Nya untuk bertobat dan menerima kemurahan-Nya.
Survai
Kitab Yunus mengisahkan panggilan sang nabi untuk pergi ke Niniwe dan
tanggapannya. Pasal 1 ('Yun 1:1-17') menceritakan ketidaktaatan Yunus pada
mulanya serta hukuman Allah sesudah itu. Yunus tidak pergi ke timur laut ke
Niniwe, malah naik kapal yang berlayar ke barat ke Tarsis (di Spanyol),
tujuan terjauh yang mungkin ke arah yang berlawanan dengan kehendak Allah.
Tidak lama kemudian Yunus menghadapi tindakan balasan Allah dalam bentuk
badai besar di Laut Tengah, dipermalukan karena ketahuan para pelaut
sehingga dibuang ke laut. Dengan takdir Tuhan telah tersedia seekor "ikan
besar" yang siap menyelamatkan hidupnya. Pasal 2 ('Yun 2:1-10')
mengisahkan doa Yunus dari ruangan unik di dalam perut ikan, ketika ia
bersyukur kepada Allah karena menyelamatkan hidupnya, berikrar untuk
menaati panggilan Allah, lalu dimuntahkan oleh ikan itu ke darat.
Pasal 3 ('Yun 3:1-10') mengisahkan kesempatan kedua bagi Yunus untuk
pergi ke Niniwe dan pemberitaan amanat Allah kepada penduduk kota itu.
Dalam peristiwa kebangunan rohani satu kota yang paling mengesankan dalam
sejarah, raja Niniwe menyerukan agar seluruh kota berpuasa dan bertobat,
sehingga mereka diselamatkan dari hukuman Allah. Pasal 4 ('Yun 4:1-11')
berisi keluhan Yunus kepada Allah karena meluputkan kota yang memusuhi
Israel ini. Dengan menggunakan pohon jarak, seekor cacing dan angin
timur, Allah mengajarkan nabi-Nya yang marah-marah bahwa Dia senang
menyediakan kasih karunia-Nya bagi setiap orang, bukan hanya Israel dan
Yehuda.
Ciri-ciri Khas
Empat ciri utama menandai kitab ini.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Yesus menyamakan diri-Nya dengan Yunus, "Angkatan yang jahat dan tidak setia
ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda
selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan
tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim
bumi tiga hari tiga malam. Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan
bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe
itu bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada
di sini lebih daripada Yunus!" ('Mat 12:39-41').
Keterandalan Sejarah Kitab Ini
Para teolog liberal dan orang tidak percaya memandang kitab ini sebagai kisah khayal yang dibuat antara abad ke-5 sehingga abad ke-3 SM yang dimaksudkan untuk menentang nasionalisme Yahudi yang sempit dalam Yudaisme pasca pembuangan. Menurut pandangan ini, kitab Yunus tidak berisi peristiwa-peristiwa sejarah yang aktual. Akan tetapi, bagian lain PL menyebut Yunus sebagai nabi yang diakui dari abad ke-8 SM ('2Raj 14:25'). Dalam PB, Yesus sendiri mengacu kepada Yunus
Jelaslah, Yesus memandang kitab ini sebagai dapat diandalkan dari segi sejarah; memandang kitab ini secara lain bukan saja menyatakan bahwa kita mempunyai Alkitab yang bisa salah, tetapi juga Juruselamat yang bisa salah.
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan