Kitab Yoel
Penulis : Yoel
Tema : Hari Tuhan yang Besar dan Mengagumkan
Tanggal Penulisan: 835-830 SM (?)
Latar Belakang
Yoel, yang namanya berarti "Tuhan adalah Allah", memperkenalkan dirinya
sebagai "bin Petuel" ('Yoel 1:1'). Banyaknya acuan ke Sion dan pelayanan
di dalam Bait Suci sepanjang kitab ini menunjukkan bahwa ia seorang nabi
kepada Yehuda dan Yerusalem. Keakrabannya dengan imam-imam menyebabkan
beberapa orang mengira bahwa dia seorang nabi "imam" (bd. 'Yer 28:1,5')
yang mengucapkan firman Tuhan yang sejati.
Karena Yoel tidak menyebutkan raja atau peristiwa bersejarah yang diketahui
tanggalnya, maka saat pelayanan dan berita nubuatnya tidak pasti. Beberapa
orang beranggapan bahwa pelayanan Yoel terjadi setelah para buangan Yahudi
kembali ke Yerusalem dan membangun kembali Bait Suci (+ 510-400 SM). Pada
waktu ini tidak ada raja di Yehuda dan para pemimpin rohani yang terkemuka
adalah imam. Orang lain beranggapan bahwa berita Yoel terjadi sementara masa
awal pemerintahan Raja Yoas (835-830 SM) yang naik takhta Yehuda pada usia
7 tahun ('2Raj 11:21') dan tetap berada di bawah perwalian imam besar
Yoyada selama ia di bawah umur; situasi itu mungkin menjelaskan keunggulan
para imam dalam kitab ini dan tidak adanya acuan kepada raja. Tema nubuat
dan gaya sastra Yoel lebih dekat dengan nabi-nabi abad kedelapan, Amos,
Mikha, dan Yesaya daripada dengan nabi-nabi pasca-pembuangan seperti Hagai,
Zakharia dan Maleakhi. Semua fakta ini dan beberapa fakta lainnya cenderung
mengarah ke abad ke-9 SM sebagai latar belakang kitab ini.
Peristiwa langsung yang mengakibatkan penulisan kitab ini ialah serbuan
belalang dan musim kering yang hebat, perpaduan yang menghancurkan hampir
setiap lapisan masyarakat Yehuda. Kemampuan wabah belalang untuk melahap
segala sesuatu yang hijau seluas beberapa mil persegi cukup sering terjadi
di wilayah itu pada zaman dahulu dan sekarang.
Tujuan
Yoel berkhotbah dan menulis karena dua bencana alam yang baru terjadi serta
kemungkinan adanya serbuan pasukan asing ke Yehuda tidak lama lagi.
Tujuannya itu lipat tiga:
- untuk mengumpulkan umat itu di hadapan Tuhan dalam suatu perkumpulan
raya yang kudus ('Yoel 1:14'; 'Yoel 2:15-16');
- untuk menasihati mereka agar bertobat dan dengan rendah hati kembali
kepada Tuhan Allah dengan berpuasa, menangis, berkabung, dan bersyafaat
memohon kemurahan Allah ('Yoel 2:12-17'); dan
- untuk mencatat firman nubuat Allah kepada umat-Nya pada saat mereka
sungguh-sungguh bertobat ('Yoel 2:18-3:21').
Survai
Isi kitab ini terbagi atas tiga bagian.
- Bagian satu ('Yoel 1:2-20') menggambarkan kehancuran Yehuda ketika
pasukan belalang yang besar melahap daun-daunan dari kebun anggur,
pohon, dan ladang mereka ('Yoel 1:7,10'), dengan demikian
mendatangkan kesengsaraan besar atas umat itu. Di tengah malapetaka itu,
nabi Yoel meminta para pemimpin rohani Yehuda untuk memimpin bangsa itu
kepada pertobatan nasional ('Yoel 1:13-14').
- Bagian dua ('Yoel 2:1-17') mencatat dekatnya hukuman Allah yang bahkan
lebih besar lagi dari utara ('Yoel 1:1-11'), baik dalam bentuk
- bencana belalang lain yang secara kiasan dilukiskan sebagai pasukan
perusak, atau
- serbuan sebuah pasukan asing yang sungguh. Sekali lagi sang nabi
mencanangkan tanda bahaya rohani di Sion ('Yoel 2:1,15'),
memanggil perkumpulan raya yang kudus di mana para imam dan seluruh
bangsa itu dengan sungguh-sungguh akan mencari kemurahan Allah di
dalam pertobatan, puasa, syafaat dan kehancuran yang ikhlas di
hadapan-Nya ('Yoel 2:12-17').
- Bagian terakhir ('Yoel 2:18-3:21') diawali dengan pernyataan bahwa
Allah mengasihani umat-Nya ketika melihat pertobatan mereka yang
sungguh-sungguh (kata kerja Ibrani dalam 'Yoel 2:18-19' menunjuk
tindakan yang sudah dikerjakan).
Pertobatan Yehuda yang rendah hati dan kemurahan Allah yang besar menjadi
alasan bagi nubuat-nubuat Yoel tentang masa depan, yang mencakup
janji-janji pemulihan ('Yoel 2:19-27'), pencurahan Roh Kudus atas
seluruh umat manusia ('Yoel 2:28-31') dan hukuman dan keselamatan Allah
pada akhir zaman ('Yoel 3:1-21').
Ciri-ciri Khas
Lima ciri utama menandai kitab ini.
- Kitab ini menjadi salah satu adikarya sastra yang terindah dalam PL.
- Kitab ini berisi nubuat PL yang paling terkemuka tentang pencurahan Roh
Kudus atas seluruh umat manusia pada hari Pentakosta.
- Kitab ini mencatat banyak malapetaka nasional -- bencana belalang,
kekeringan dan kelaparan, kebakaran, serbuan pasukan asing,
bencana-bencana di langit -- sebagai hukuman Allah atas kemerosotan
rohani dan moral.
- Kitab ini menekankan bahwa Allah kadang-kadang bekerja secara berdaulat
di dalam sejarah melalui bencana-bencana alam dan serbuan pasukan supaya
mendatangkan pertobatan, kebangunan rohani dan penebusan.
- Kitab ini memperagakan seorang pengkhotbah kenabian yang, karena
hubungannya dekat dengan Allah dan keunggulan rohani, dapat memanggil
umat Allah secara meyakinkan untuk bertobat sebagai bangsa pada masa
krisis dalam sejarah mereka dan menghasilkan hal-hal positif melalui
pertobatan itu.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Beberapa ayat kitab Yoel sangat menyumbang kepada berita PB.
- Nubuat tentang kedatangan Roh Kudus ('Yoel 2:28-32') secara khusus
dikutip Petrus dalam khotbahnya pada hari Pentakosta (Kis 2:16-21),
setelah Roh Kudus turun dari sorga dengan kuasa atas 120 anggota gereja
mula-mula dengan manifestasi-manifestasi rohani berupa berbicara dalam
bahasa roh, bernubuat, dan memuji Allah ('Kis 2:4,6-8,11,17-18').
- Lagi pula, ajakan Petrus kepada banyak orang yang berkumpul pada
hari raya Yahudi itu mengenai perlunya berseru kepada nama Tuhan dan
menerima keselamatan telah diilhami (sebagian) oleh apa yang dikatakan
Yoel ('Yoel 2:32'; 'Yoel 3:14', lih. 'Kis 2:21,37-41'); Paulus juga
mengutip ayat yang sama dari Yoel (lih Rom 10:13).
- Tanda-tanda apokaliptis di langit yang dinubuatkan Yoel akan terjadi
pada akhir zaman ('Yoel 2:30-31') bukan saja dikutip oleh Petrus
(Kis 2:19-20) tetapi juga diacu oleh Yesus (mis. 'Mat 24:29')
dan Yohanes di Patmos ('Wahy 6:12-14').
- Akhirnya, nubuat Yoel tentang penghakiman Allah atas bangsa-bangsa di
Lembah Yosafat ('Yoel 3:2,12-14') dikembangkan lebih jauh dalam kitab
terakhir di Alkitab ('Wahy 14:18-20'; 'Wahy 16:12-16'; 'Wahy 19:19-21';
'Wahy 20:7-9').
Ada unsur masa kini dan masa depan dalam semua penerapan kitab Yoel oleh
PB ini. Karunia-karunia Roh yang mulai mengalir melalui umat Allah pada
hari Pentakosta masih tersedia bagi orang percaya hari ini (bd.
'1Kor 12:1-14:40'). Demikian pula, ayat-ayat yang langsung mendahului
nubuat Yoel tentang Roh Kudus (yaitu gambaran masa menuai dari hujan musim
gugur dan musim semi, 'Yoel 2:23-27') dan ayat-ayat setelah itu (yaitu
tanda-tanda di langit pada akhir zaman, 'Yoel 2:30-32') menunjukkan bahwa
nubuat tentang pencurahan Roh Kudus (Yoel 2:28-29) mencakup bukan hanya
hujan awal Roh Kudus pada hari Pentakosta, tetapi juga pencurahan akhir
Roh Kudus atas seluruh umat manusia pada akhir zaman.